Satu Korban Carok Bantaran Jalani Operasi, MUI Sebut Harus Dicegah agar Tak Timbul Dendam

- Kamis, 21 Desember 2023 | 09:30 WIB
Satu Korban Carok Bantaran Jalani Operasi, MUI Sebut Harus Dicegah agar Tak Timbul Dendam

BANTARAN, Radar Bromo-Kondisi Alan, 26, warga Desa Wonorejo, Kecamatan Wonomerto, Kabupaten Probolinggo yang terlibat carok berangsur membaik. Namun, agar bisa pulih, ia perlu dirujuk.

Bagian humas layanan informasi dan pengaduan RSUD dr Mohammad Saleh Kota Probolinggo, Rizki Mustofa mengungkapkan,

Alan sudah menjalani operasi untuk luka yang dialaminya. Ia mengalami luka pada perut dan tangan kanan. Kini kondisinya sudah mulai membaik.

Saat ditanya oleh petugas medis, kata Rizki, Alan sudah bisa merespon walau tidak banyak bicara. Namun kondisi ini wajar karena ia baru saja menjalani operasi akibat luka carok yang dialami.

Hanya saja demi memulihkan kondisinya, Alan perlu dirujuk. Pihak RSUD sudah memberikan penawaran ke orang tua Alan, mau dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar Kota Malang atau RSUD dr Soetomo Kota Surabaya.

“Namun mereka belum memutuskan. Rujukan ini agar pasien cepat pulih. Tidak memungkinkan di RSUD dr Mohammad Saleh karena keterbatasan alat medis,” kata Rizki.

Sementara itu, Kapolsek Bantaran, AKP Sugeng Harianto menuturkan belum ada perkembangan dalam aksi carok di Karanganyar. Jumlah saksi yang diperiksa tetap tiga orang.

“Kami masih menunggu saksi kunci yakni tiga korban yang terlibat pulih. Saat ini mereka masih sakit, belum bisa dimintai keterangan,” terang Sugeng.

Diketahui, empat pemuda terlibat aksi carok di Dusun Macan, Desa Karanganyar, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Senin (18/12). Akibatnya tiga mengalami luka.

Dua orang  yaitu, Arif dan Fadil langsung dibawa ke Puskesmas Bantaran. Namun selasa (19/12), keduanya sudah diperbolehkan pulang. Satu orang lagi, Alan dibawa ke RSUD dr Mohammad Saleh karena kondisinya cukup parah.

 

Baca Juga: Geger Empat Pemuda Carok di Bantaran, Pemicunya Gara-gara Ini

 

Di sisi lain, kasus carok di Dusun Macan, Desa Karanganyar, Kecamatan Bantaran menjadi atensi (MUI) Kabupaten Probolinggo. Perlu peran serta tokoh masyarakat atau tokoh agama untuk menyelesaikan masalah dengan kepada dingin. Sehingga aksi serupa tidak terulang lagi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbromo.jawapos.com

Komentar