NGADA, polhukam.id | Marselinus Niki, akrab disapa Seli yang merupakan Kepala Desa Sebowuli di Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur, memberikan tanggapan terkait kasus kekerasan seksual yang menimpa warganya, seorang siswi SMPN 2 Aimere berinisial MVM atau E (16 tahun).
Pelaku, yang merupakan keluarga dekat korban dan masih berstatus paman, telah melakukan perbuatan biadab tersebut sebanyak tiga kali di rumahnya.
Saat dihubungi wartawan pada Jumat (15/12/2023) pukul 15.00 Wita, Seli menyampaikan bahwa pihaknya sangat prihatin dan akan mengambil beberapa langkah tegas untuk mencegah kekerasan seksual serupa pada anak di Desa Sebowuli.
Beberapa langkah yang akan diambil antara lain, program penyuluhan dan edukasi.
"Ke depan kami akan mengadakan program penyuluhan dan edukasi kepada warga desa, khususnya orangtua, guru, dan pemuda, tentang bahaya dan dampak kekerasan seksual pada anak. Penyuluhan ini akan melibatkan pihak yang berkompeten seperti tenaga kesehatan atau lembaga perlindungan anak," jelas Seli.
Seli akan mendorong pembentukan atau penguatan lembaga keamanan dan perlindungan anak di tingkat desa. Mendukung lembaga tersebut agar dapat berfungsi efektif dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan seksual.
"Kami akan menggandeng pihak eksternal seperti kepolisian, lembaga perlindungan anak, dan organisasi non-pemerintah yang berkompeten dalam perlindungan anak. Kerjasama ini mencakup pelatihan, sumber daya, dan dukungan untuk upaya pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual," tegasnya.
Selain itu pihaknya akan membentuk mekanisme monitoring dan evaluasi terhadap kasus kekerasan seksual, serta menerapkan sistem pelaporan yang mudah diakses oleh warga desa. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan respons dan tindakan preventif.
Sebagai kepala desa, Seli dalam programnya di tahun 2024, akan menggalakkan kampanye kesadaran masyarakat tentang pentingnya melaporkan dan mencegah kekerasan seksual. Mendukung inisiatif masyarakat lokal untuk membangun budaya yang menolak kekerasan seksual.
"Saya mendorong partisipasi aktif warga dalam upaya pencegahan. Ini melibatkan seluruh komunitas dalam menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anak-anak," ucap dia.
Ha lainnya adalah, Seli dan perangkat desa akan bekerjasama dengan sekolah untuk melakukan sosialisasi berkala dan rutin tentang perlindungan anak serta kekerasan seksual.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suluhdesa.com
Artikel Terkait
WNA Jerman Kuasai 34 Sertifikat Tanah di Bali, Sudah Jadi Tersangka!
KPK Ungkap Bank Indonesia Terlibat Korupsi Triliunan Rupiah, Disalurkan ke Seluruh Anggota Komisi XI DPR RI
Bareskrim Polri Tetapkan Eks Pegawai BPOM sebagai Tersangka Kasus Pemerasan dan Gratifikasi
NCW Ungkap Cak Imin Bawa Istri Sejak Timwas Haji 2022