POLHUKAM.ID -Isu yang dilontarkan bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), melalui kuasa hukumnya, Djamaluddin Koedoeboen, soal dua petinggi partai politik diduga terlibat kasus korupsi di Kemeterian Pertanian (Kementan) dianggap cuma mencari sensasi.
Pengamat politik dan pemerintahan dari Citra Institute, Efriza menilai, isu yang dilayangkan kuasa hukum SYL itu tidak disertakan dengan bukti-bukti yanga cukup.
Justru Efriza mengaku keheranan dengan alasan Djamaluddin menolak mengungkap dua petinggi parpol yang dia tuding terlibat dalam kasus dugaan korupsi yang melibatkan SYL.
"Sayangnya, kubu SYL hanya menjelaskan ada oknum dari dua partai politik terlibat, dan tak mau menyebutkan nama karena alasan pemilu bisa ditunda," ujar Efriza kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (7/12).
Menurut dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (Unpam) itu, komentar Djamaluddin itu harus diungkapkan dengan terang benderang, agar menuntaskan perkara korupsi di Kementan hingga ke akar-akarnya.
"Jika tak diungkapkan oleh pengacara tersebut, malah menghasilkan persepsi negatif di publik," kata Efriza.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Amien Rais Desak Jokowi Segera Seret Pihak Yang Ragu Ijazahnya ke Pengadilan: Biar Top Markotop!
Barang Bukti Bisa Dihilangkan jika Dugaan Korupsi PT Pupuk Indonesia tak Segera KPK Usut
Tiga Pemasok 98 Kg Sabu Jaringan Internasional di Aceh Ditangkap Polisi
Dugaan Korupsi PT Pupuk Rp8,3 Triliun tak Kunjung Diusut, Terkesan Ada yang Mau Diselamatkan