Pemusnahan barang bukti ini dilakukan dengan menggunakan alat insinetaror milik Badan Narkotika Nasional (BNN). Namun karena kapasitas mesin penghacur yang terbatas, Polda Jabar menggandeng PT Bio Farma dalam proses pemusnahan barang bukti yang tergolong besar ini.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol Sutana menjelaskan pengungkapan barang bukti narkotika ini merupakan hasil kerja sama antara Polda Jabar, TNI, pemerintah daerah, serta unsur masyarakat.
Ia mengapresiasi sinergi tersebut sehingga berhasil menggagalkan peredaran sabu-sabu sekaligus bisa menyelamatkan sebanyak enam juta masyarakat dari pengaruh buruk narkotika.
"Keberhasilan pengungkapan kasus ini yang paling penting adalah keterlibatan masyarakat. Kita contoh kasus di Pangandaran itu berawal adalah adanya informasi dari masyarakat," kata Sutana kepada wartawan saat memimpin pemusnahan barang bukti di Mapolda Jabar, Kamis (19/5/2022).
Kapolda Jabar meminta jajarannya untuk terus meningkatkan sinergitas dengan seluruh elemen masyarakat dalam penangkal peredaran narkotika di wilayahnya. Pasalnya, wilayah pantai selatan Jawa Barat masih dinilai rentan terhadap penyelundupan narkotika.
"Seluruh jajaran harus terus meningkatkan sinergitas dengan seluruh elemen masyarakat. Ini dilakukan demi mencegah peredaran narkotika," tegasnya.
Adapun, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengungkapkan bahwa kegiatan pemusnahan dengan jumlah barang bukti berupa sabu sebanyak 1,196 ton ini dilakukan di dua tempat karena terbatasnya peralatan yang ada di Mapolda Jabar, sehingga tidak dapat menampung keseluruhan jumlah barang bukti tersebut.
Bahkan, Polda Jabar telah menggandeng pihak lain seperti Bio Farma yang memiliki alat pemusnahan narkoba berjenis sabu-sabu dengan kapasitas besar.
"Tentu ini dilakukan agar pemusnahan dapat dilakukan secara menyeluruh. Untuk pemusnahannya akan dilakukan di dua tempat," katanya.
Ibrahim Tompo menambahkan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman dan penyidikan lebih lanjut kepada seluruh tersangka dari kasus tersebut.
"Sampai saat ini tersangkanya tetap ada 5 orang. Kami tetap melakukan pengembangan dan pendalaman yang berkaitan dengan tersangka-tersangka lain," pungkasnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Jokowi Merasa Difitnah Soal Ijazah, Rocky Gerung: Saya Siap Jadi Saksi Ahli Untuk Beri Penjelasan!
Paulus Tannos Tulis Surat ke Prabowo, Sukarela Balik ke Indonesia untuk Jalani Proses Hukum, Asal Adil dan Bebas Korupsi
KPK Jangan Lembek ke Komut Asuransi Sinar Mas, Duit Dugaan Korupsinya Gede Bisa untuk MBG
Dugaan Ijazah Palsu Jokowi Dilaporkan ke Bareskrim Polri, TPUA Bawa Bukti Baru Ini!