Hal ini, mendorong perguruan tinggi di Indonesia agar mampu untuk membangun kurikulum serta menciptakan program yang secara nyata dapat mempersiapkan lulusan, bahkan sedari di bangku perkuliahan.
Tidak hanya itu, disrupsi teknologi yang saat ini terjadi di dalam Era Revolusi Industri 4.0, juga wajib menjadi perhatian agar para SDM mampu memiliki keterampilan dalam ekosistem digital saat ini. Berbagai hal tersebut mendorong perguruan tinggi untuk memperbarui keterhubungan antara SDM dengan industri melalui kurikulum dan program-program yang diberikan.
Memahami akan hal tersebut, perguruan tinggi wajib hadir dengan inovasi-inovasi dalam kurikulum pembelajaran, dan melalui program-program di luar pembelajaran dalam kelas. Salah satunya adalah Program (2 1) 1, yang digagas oleh BINUS UNIVERSITY untuk mendukung BINUSIAN agar siap untuk "terjun" ke dalam industri, bahkan dari sebelum diwisuda.
Program (2 1) 1 sendiri merupakan program unggulan yang salah satunya terdiri dari Enrichment Program, di mana mahasiswa dapat memilih untuk menjalankan magang atau internship, ataupun merintis usaha.
Tidak hanya itu, mahasiswa juga dapat memilih untuk melakukan riset, studi lanjut, pengembangan komunitas, studi ke luar negeri, dan studi independen spesifik. Dengan adanya kesempatan untuk masuk ke dalam berbagai perusahaan multinasional melalui internship, mahasiswa BINUS UNIVERSITY pun dibekali dengan keterampilan untuk memecahkan masalah secara langsung dalam industri, sehingga semakin mendukung BINUSIAN untuk mendapatkan pekerjaan sebelum diwisuda.
Selain itu, kesempatan untuk membangun usaha start-up, yang didampingi melalui kegiatan coaching, dari pelaku bisnis hingga menjembatani dengan para venture capitalist.
Saat ini, sebesar 75% dari lulusan telah bekerja di perusahaan nasional dan multinasional dalam kurun waktu 6 bulan sebelum diwisuda. Selain itu, tidak sedikit pula BINUSIAN yang berhasil membangun start-up yang telah berkembang menjadi besar, antara lain Willson Cuaca, co-founder dari East Ventures dan alumni Computer Science Program dan juga Raymond Chin, CEO Ternakuang dan alumni Mobile Application & Technology Program.
Di sisi lain, kurikulum yang menjadi acuan pembelajaran dalam kelas pun juga harus mampu menghidupkan diskusi yang berujung pada pemecahan masalah yang nyata dalam industri. Jurusan-jurusan baru yang relevan untuk ekosistem digital terus dihadirkan, dan di saat bersamaan, merevitalisasi jurusan-jurusan yang sebelumnya dianggap tidak relevan dalam industri 4.0.
Rektor BINUS UNIVERSITY turut menyampaikan semangat dalam membangun kapasitas lulusan. "BINUS UNIVERSITY terus membangun kapasitas agar para BINUSIAN menjadi talenta unggul di bidang keahlian masing-masing dan sekaligus di bidang IT terapan. Jiwa entrepreneurship sangat kuat dikembangkan dan dimiliki lulusan BINUS UNIVERSITY," ujar Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, M.M., Rektor BINUS UNIVERSITY, dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu (29/6/2022).
Ke depannya, diharapkan para lulusan dapat terus memperoleh pengalaman dari praktisi yang terbaik di bidangnya selama menjalani proses pembelajaran.
Para generasi muda diharapkan mampu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman, serta kolaborasi yang ideal antara perguruan tinggi dan industri untuk membangun sumber daya manusia andal yang mampu berkontribusi untuk menciptakan solusi di masa kini dan masa mendatang.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Dapat Info dari KPK, Faisal Basri Sebut Bobby - Airlangga Terlibat Penyelundupan Nikel Rugikan Negara Ratusan Triliun
Robohkan Mimpi Jokowi dan Prabowo, IMF Klaim Pertumbuhan Ekonomi Indonesia hanya 5,1 Persen
Anggaran Upacara HUT RI Bengkak, Jokowi Anggap Wajar
BREAKING NEWS: Harga BBM Pertamax Naik Jadi Rp 13.700 per Liter