Melihat kehidupan anak pengungsi Rohingya, sejak lahir hingga usia lima tahun di kamp

  • Bagikan
X

Anwar Sadiq baru berusia beberapa jam ketika tim BBC pertama kali bertemu dengannya di sebuah kamp pengungsi di Bangladesh pada September 2017.

Tubuh mungil Anwar ditutupi kain katun tipis ketika ibunya, Mohsena, menggendongnya di bawah tenda darurat, di sebidang tanah kosong.

Lima tahun kemudian, kehidupan anak laki-laki kecil yang lahir ke dunia dalam keadaan paling berbahaya itu ternyata masih tetap rapuh.

Dia adalah satu dari setengah juta anak yang tumbuh di sini, di tengah kelaparan, penyakit, dan trauma, dengan sedikit harapan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Kenyataannya, di kamp tidak ada pendidikan formal dan peluang untuk mendapatkan pekerjaan sedikit pun.

Anwar lahir dalam kehidupan yang penuh kekacauan dan bahaya.

Sumber: bbc.com

Artikel Asli

Penting:

Apabila terdapat kesalahan informasi dalam berita ini, silahkan kirim laporan Anda ke alamat email [email protected].
  • Bagikan