Korban TPPO Myanmar Dijanjikan Jadi Marketing Bergaji Rp15 Juta

  • Bagikan
X

Jakarta: Polri membongkar modus operandi pelaku kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Myanmar. Puluhan korban diiming-imingi kerja bagus dengan gaji belasan juta di Thailand.

"Para korban dijanjikan sebagai marketing operator online dengan gaji antara Rp12 juta sampai Rp15 juta dan ada komisi apabila mencapai target," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 16 Mei 2023.

Korban yang diiming-imingi itu berjumlah 16 orang. Mereka warga negara Indonesia (WNI) yang dibawa tersangka Andri Satria Nugraha dan Anita Setia Dewi.

Djuhandhani mengatakan para korban juga dijanjikan bekerja hanya 12 jam per hari dan diizinkan mengambil cuti untuk pulang ke Indonesia setiap enam bulan sekali. Namun setiba di Thailand dan dibawa ke Myanmar melalui jalur darat, para korban justru dipekerjakan di perusahaan scamming online milik warga negara Tiongkok.

"Para korban diekspolitasi diberikan kontrak kerja namun dalam bahasa China dan tidak dimengerti oleh korban, korban dipekerjakan di perusahaan online scam milik warga negara China kemudian ditempatkan di salah satu tempat tertutup dan dijaga oleh orang bersenjata," beber Djuhandhani.

Selain itu, para korban diminta bekerja selama 16 hingga 18 jam per hari. Sebagian korban juga hanya mendapatkan gaji senilai Rp3 juta, bahkan ada yang tidak mendapatkan gaji.

Sumber: medcom.id

Artikel Asli

Penting:

Apabila terdapat kesalahan informasi dalam berita ini, silahkan kirim laporan Anda ke alamat email [email protected].
  • Bagikan