Sejauh mana generasi yang lahir setelah 1998 tahu soal Tragedi ’98?

  • Bagikan
X

Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, Peristiwa 1998 masih meninggalkan luka mendalam - bahkan setelah 25 tahun. Namun, bagaimana dengan generasi Z yang tidak mengalami masa itu? Bagaimana mereka memandang peristiwa ‘98 dan relevansinya pada masa sekarang?

Maria Catarina Sumarsih, atau yang sering disapa Sumarsih, mengaku sering mendapatkan pertanyaan di media sosial Twitter dari kalangan orang muda yang bingung mengapa ia sering hadir dalam aksi Kamisan yang digelar di depan Istana Negara.

Banyak yang kemudian bertanya, apa yang terjadi pada Sumarsih? Mengapa dia sering terlihat berdiri dekat lautan massa berbusana hitam dengan mengenakan kaos hitam bertulisan #SayaWawan seraya memegang payung hitam bertulisan 'Jangan Diam, Lawan'.

“Pernah ada yang bertanya, 'Ibu Sumarsih itu siapa?', 'Sebenarnya ada kasus apa?'. Pernah ada juga yang bertanya, 'Kenapa ada aksi Kamisan?', 'Kenapa kasus pelanggaran HAM harus diselesaikan?'," papar Sumarsih.

Ia kemudian bertutur kepada para penanya yang sebagian besar belum lahir saat Peristiwa 1998 terjadi.

Pada 13 November 1998, Sumarsih kehilangan putranya, Bernardus Realino Norma Irawan alias Wawan.

Sumber: bbc.com

Artikel Asli

Penting:

Apabila terdapat kesalahan informasi dalam berita ini, silahkan kirim laporan Anda ke alamat email [email protected].
  • Bagikan