Peluru hasil tembakan jarak dekat menembus hidung Yosua. Karena sang brigadir tertelungkup, peluru itu kemudian membentur lantai, memantul dan melukai bagian bibir. Yosua pun tewas mengenaskan berceceran darah di dalam rumah komandannya sendiri.
Perihal jari Yosua terputus karena alur peluru ini sebenarnya masih dugaan sementara. Karena hasil akhir akan menunggu otopsi ulang pada Rabu (27/7/2022) besok.
Sumber: jpnn.com